monggo...monggo...pinarak

mari bermain di rumah pohon

Saturday, October 11, 2008

Episode Teater Hujan


tak ada retak di lelangit, tapi air tak berhenti menetes juga.

sudah habis kutadahkan segala baki penampungan.

rambut-rambut hujan, kupangkas. dan kurintangkan apa saja

yang sempat datang.

kenapa kau hanya diam?

mengirimkan asap menuju entah.

lihatlah, di luar jejarum hujan

menculik bayi-bayi tanah dari gendongan.

Karangmalang, 15 Mei 2008

1 comment:

Unknown said...

selalu....
setelah kubaca butiran huruf itu, ada jiwa yang merasai itu semua...
terima kasih