monggo...monggo...pinarak

mari bermain di rumah pohon

Thursday, October 16, 2008

Pit

pit
pit
pit-pit dho pating njlerit

bus
bus
bush

bus wae.
rasah pit.

bus ampuh
digawekke dalan dewe

bus ampuh?
pit piye, cah?

dilindhes.
mati.
thek sek.


perpus, 9 januari 2007

Ketemu Pati

pindha aksara murda

sepisan kepethuk pangkon

sak lawase kentekan lakon

Pasopati


pasopati,

pasopati,

pasopati,

plaaas….!

panah

punah


February 1st, 2007

meja judi


hidup itu adlah bermain judi ya, pak…aku baru saja menegerti–separuh mengerti–ternyata aku adalah pemain judi. dan kau pun juga

Dia bandar nya, pak…?

February 1st, 2007

tikus-tikus menguasai bumi

di kolong jembatan. di kolong tempat tidur. di atap rumah. di dapur. di rak piring. di kamar mandi. di garasi rumah. di lemari pakaian. di dalam mobil. di dalam ransel. di dalam tanah. di got-got.di kutub. di geladak kapal. di mall-mall. di kantor bupati.di meja makan. di gayung mandi. di tempat tidur. di dalam celana dalam. di sekolah-sekolah. di gudang. di toples makanan. di genting tanah liat. di atap roof mahal. di jalan malioboro. di kost-kostan mbah djoyo. di terminal. di gunung. di laut. di semarang. di jakarta. di yogyakarta. di masjid. di amerika.di mekah. di samping monitor komputer dan keyboard. di tumpukan baju kotor. di ember. di kota. di desa. di jalan-jalan. di dalam mimpi tidurku. di plastik kresek. di sawah. di indonesia. di bumi. di negeri tikus. negeri para tikus.
February 1st, 2007


Sunday, October 12, 2008

Sekar Wingit


Sekar wingit den anggit
Marang sin gawe urip
Kairingan gendhing arupa
Angin, lindhu, lebu, lan banyu

O, pesen saka langit
Bisa a dakukarakke


-Negeri Tanpa Kekasih(2006)-

Titik Nadir





Binatang pun menolak menyerah
Mereka memanusiakann dirinya
Mengkoarkan Hak Azazi Binatang
Dan pada suatu masa
Membinatangkan manusia



-Negeri Tanpa Kekasih(2006)-

Awan Memecah




Awan
Pecah
Menertawai mataku
Awan Pecah
Menangkap risau para pelukis senja
Awan
Pecah
Aku terbata-bata mengeja makna




-Hari ini Tak Ada Hujan Turun(2007)-

Saturday, October 11, 2008

Episode Stasiun Tugu


akhirnya, bayangan kita pun bertemu. di deret kursi tunggu.

aku mencari nama pada pintu-pintu

dan matamu sibuk menghitung satu demi satu yang berlalu.

aku tak sabar menemukanmu dengan sekantung pertanyaan di tangan.

dan kubayangkan dirimu dengan cemas menghentikan

hitunganmu.


namun hanya bayangan kita saja yang bertemu.

jari-jari tangan dan kaki kita berubah menjadi akar.

kita tertanam di tanah yang berbeda.

hingga bayangan pun pelan-pelan habis.

Karangmalang, 16 Mei 2008

Episode Teater Hujan


tak ada retak di lelangit, tapi air tak berhenti menetes juga.

sudah habis kutadahkan segala baki penampungan.

rambut-rambut hujan, kupangkas. dan kurintangkan apa saja

yang sempat datang.

kenapa kau hanya diam?

mengirimkan asap menuju entah.

lihatlah, di luar jejarum hujan

menculik bayi-bayi tanah dari gendongan.

Karangmalang, 15 Mei 2008